Minyak Bumi

Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :

  • Teori Biogenesis (Organik)
  • Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”

    2. Teori Abiogenesis (Anorganik)

    Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul The Occurrence and Origin of Oil and Gas menyatakan bahwa : “The type of oil is dependent on the position in the depositional basin, and that the oils become lighter in going basinward in any horizon. It certainly seems likely that the depositional environment would determine the type of oi formed and could exert an influence on the character of the oil for a long time, even thought there is evolution” 2).

    Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).

    Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhir-nya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.

    Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau dalam tanah.

    Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9 % senyawa karbon dan makhluk hidup akan kembali mengalami siklus sebagal rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1 % senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi. Embrio ini mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di bawah laut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil.

    Embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak sedap di antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang dikenal dengan geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan karakter masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya. Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalam perut bumi. Pertama akan mengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik dan makhluk hidup sudah merupakan senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di bawah permukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 50°C.Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain 2).

    Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin dalam pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penam-bahan kedalaman 30 – 40 m akan menaik-kan temperatur 1°C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar antara 50 – 150 °C, proses geologi kedua yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang terpendam mulal terurai akibat panas bumi.

    Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai terbentuk dan senyawa–senyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan dari molekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, dan jika kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150°C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis.

    Rantai Hidrokarbon Minyak Bumi

    Seperti kita kitahui dalam Kimia Organik bahwa senyawa hidrokarbon, terutama  yang parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Nah, sifat fisika inilah yang kemudian menjadi dasar dalam Proses Primer.

    Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut :

     

    Fraksi fraksi

    Orang Amerika menggunakan 360 juta

    Benzena

    , juga dikenal dengan nama Petrol (biasa disebut gasoline di

  • Gas
  •  


    Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
    Trayek didih : 0 sampai 50°C Peruntukan : Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.

  • Gasolin (Bensin)
  •  

     


  • Kerosin (Minyak Tanah)
  •  


    Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
    Trayek didih : 85 sampai 105°C
    Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin jet, bahan bakar rumah tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia

  • Solar

  • Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
    Trayek didih : 105 sampai 135°C
    Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar industri

  • Minyak Berat
  •  


  • Residu

  • Rentang rantai karbon diatas C40
    Trayek didih diatas 300°C
    Peruntukan : Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis anti bocor.
    Amerika Serikat dan Kanada; di Indonesia biasa disebut bensin) adalah cairan campuran yang berasal dari petroleum sebagaian besar terdiri dari hidrokarbon, digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran dalam. Istilah gasoline banyak digunakan dalam industri minyak, bahkan dalam perusahaan bukan Amerika. Kadangkala istilah mogas (kependekan dari motor gasoline, digunakan mobil) digunakan untuk membedakannya dengan avgas, gasoline yang digunakan oleh pesawat terbang ringan.galon (1,36 milyar liter) gasoline setiap hari.C6H6PhHsenyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena adalah salah satu komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzena juga adalah bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi. Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen. Pada tahun 1833, kimiawan Jerman, Eilhard Mitscherlich menghasilkan benzena melalui distilasi asam benzoik (dari benzoin karet/gum benzoin) dan kapur. Mitscherlich memberinya nama benzin. Pada tahun 1845, kimiawan Inggris, Charles Mansfield, yang sedang bekerja di bawah August Wilhelm von Hofmann, mengisolasikan benzena dari tir (coal tar). Empat tahun kemudian, Mansfield memulai produksi benzena berskala besar pertama menggunakan metode tir tersebut.

    Sudah sejak 3000 SM

    Aspal bukan material baru dalam sejarah manusia. Dalam catatan sejarah, orang Sumeria (3000 SM) sudah menggunakannya untuk perekat batu perhiasan, kerang atau mutiara. Selain itu, orang zaman dulu menggunakannya pula untuk mengawetkan mayat, waterproofing (antirembes/bocor) di kapal misalnya, dan juga untuk menggantikan fungsi semen di bangunan. Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan mulai tahun 1830-an. Sementara aspal hot mix mulai dikenal tahun 1900.

    Aspal didapat sebagai bahan alami, seperti yang ada di Buton. Di Buton terdapat cadangan sekitar 650 juta ton dengan kadar 10-40 persen, dan uniknya hanya sekitar 1,5 meter di bawah permukaan tanah. Bandingkan dengan kadar aspal alam yang diolah di Amerika Serikat yang hanya 12-15 persen dan Perancis (Danau Trinidad) dengan kadar aspal hanya 6-10 persen dan terletak ratusan meter di bawah permukaan tanah. Namun, secara global, hampir semua aspal kini berasal dari bottom of barrel, intip, atau sisa-sisa penyulingan minyak.

    Kimia aspal

    Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80 persen massa aspal adalah karbon, 10 persennya hidrogen, 6 persen belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Massa molekul aspal bervariasi, dari beberapa ratus sampai beberapa ribu. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25 persen aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar.

    Akibat kepolaran molekul dalam aspal, molekul satu dengan lainnya dapat membentuk jejaring atau kluster seperti polimer dengan massa sampai ratusan ribu. Adhesi antara aspal dan batu agregatnya juga sangat bergantung dari kepolaran molekul-molekul dalam aspal. Polimer yang terbentuk dalam aspal adalah polimer yang termoplastik, yakni melunak ketika dipanaskan dan mengeras kembali setelah didinginkan. Sifat ini yang dimanfaatkan dalam pembuatan hot mix. Pada rentang suhu tertentu aspal dapat bersifat viskoelastik, artinya menunjukkan sifat seperti cairan kental dan dapat dengan mudah berubah bentuk. Mungkin Anda pernah lihat di beberapa bagian jalan ada yang bergelombang setelah hari yang sangat panas, jalan aspal dilalui kendaraan berat.

    ”Hot mix”

    Pada rentang suhu 85 dan 150 derajat Celcius, aspal cukup encer dan dapat berperilaku seolah pelumas di antara kerikil atau agregat dalam campuran hot mix. Jadi, adonan atau campuran aspal panas dan kerikil atau agregat dibuat pada rentang suhu ini. Campuran ini segera dituangkan ke permukaan jalan yang hendak dilapisi untuk selanjutnya dipadatkan. Pemadatan harus diselesaikan sebelum aspal mendingin di bawah 85 derajat C.

    Pemadatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kontak antaragregat dan aspal, mengoptimumkan lubang-lubang udara dalam badan jalan, dan memuluskan permukaan jalan. Peningkatan kontak antaragregat dan aspal akan meningkatkan kestabilan dan kekuatan badan jalan. Lubang udara dalam badan jalan harus optimum: karena kalau terlalu banyak lubang udara akan menyediakan tempat merembesnya air dan mengurangi kekuatan ikatan, sementara kalau tidak ada lubang udara sama sekali jalan akan mudah pecah akibat sukarnya badan jalan memuai.

    Aditif aspal

    Pada aspal dapat ditambahkan beberapa aditif untuk berbagai keperluan. Misalnya dapat ditambahkan aditif untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan untuk jalan yang sering dilalui kendaraan berat, meningkatkan viskositas saat pengolahannya, dan sebagainya. Polimer karet yang ada di ban-ban bekas kendaraan telah digunakan juga sebagai aditif untuk meningkatkan kekuatan ikatan aspal dengan agregat. Ini berarti sekaligus juga memecahkan masalah lingkungan, ban bekas tidak dibakar percuma. Berkaitan dengan isu lingkungan juga, beberapa negara sudah menjalankan daur ulang aspal, jalan aspal yang rusak tidak ditambal dengan aspal baru tapi dengan daur ulang aspal yang ada.

    Terakhir, kekuatan jalan aspal bergantung pada kandungan aspal, jenis agregat, cara pembuatan jalan, dan tentu saja volume lalu lintas. Setiap jalan sudah didesain untuk dilalui kendaraan dengan berat tertentu. Nah, dengar-dengar, rusaknya jalan salah satunya disebabkan ketidakpatuhan pengemudi dalam membebani jalan. Ketidakpatuhan satu-dua orang jadinya bikin repot banyak orang kan.

    Pecahan-pecahan Petroleum Dan Kegunaannya.


    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Gas Bumi

    Yang dimaksudkan dengan gas bumi ialah gas-gas hidrokarbon yang keluar dari bumi, terdiri dari campuran gas-gas: metana (C2H6), etana (C2H6) , propana (C3H8), butana (C4H10) selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium. Ada dua jenis sumber gas bumi, yaitu:

    1. Sumber yang hanya menghasilkam gas saja dinamakan gas kering.
    2. Sumber yang menghasilkan minyak bumi yang mengandung gas. Gas yang terpisah dari minyak akibat pengurangan tekanan disebut gas basah (casing head gas).

    Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut).



    Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.

    Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.

    Pembentukan Gas Bumi

    Menurut teori organik, minyak dan gas bumi sebagai senyawa hidrokarbon terbentuk sebagai hasil proses kimiawi alam (pemanasan, tekanan, dan waktu yang lama) dari organik-organik sisa-sisa kehidupan (material organik) yang berupa algae/ganggang yang semula hidup di kedalaman laut/danau dan selanjutnya terendapkan dalam lapisan kulit bumi berupa batuan yang berukuran halus(shale).



    Setelah terendapkan, material organik tersebut berubah secara alamiah di alam menjadi mineral hidrokarbon karena adanya tiga faktor yaitu tekanan, temperatur yang tinggi (suhu minimal 200 farenhait) dan dalam waktu yang lama (6 juta tahun).

    Dari material organik yang dikandung shale hanya 30% yang dapat terubah menjadi minyak dan gas bumi. Dan yang perlu diingat adalah, Minyak dan Gas Bumi tidak dapat kita temukan di tempat dimana ia terbentuk.
    Adapun syarat-syarat agar minyak dan gas bumi yang terbentuk dapat tersimpan dalam bumi untuk kemudian ditemukan oleh manusia adalah:

    1. Terdapatnya batuan induk (source rock), yaitu batuan sediment yang mengandung material organik.

    2. Adanya migrasi, yaitu proses berpindahnya minyak dan gas bumi yang terbentuk di source rock menuju lapisan reservoir.

    3. Adanya batuan reservoir yang merupakan batuan sedimen berpori sehingga minyak dan gas bumi dapat tersimpan di sana.

    4. Adanya perangkap minyak dan gas bumi atau yang biasanya disebut oil trap yaitu bentukan yang menyebabkan minyak dan gas bumi terperangkap didalamnya.

    5. Terdapatnya batuan penutup yang merupakan batuan sedimen kedap air yang menyebabkan minyak dan gas bumi tidak bisa keluar lagi sampai saatnya ditemukan oleh manusia.

    Pemanfaatan Gas Bumi

    Gas kering yang dihasilkan indonesia dicairkan dan diekspor sebagai LNG (Liquefied Natural Gas). Gas bumi dapat digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, tetapi sebagian dasar dalam industri diolah lagi menjadi zat-zat lain seperti karbon hitam, iso-oktana, formaldehida, dan lain-lain. Dari gas basah dipisahkan propana dan butana dan masing-masing dicairkan lalu dikemas dalam botol-botol dari baja yang beratnya kira-kira 15kg.

    Propana digunakan untuk keperluan industri, sedangkan butana cair diperdagangkan sebagai LPG (liquefied Petroleum Gas) yang digunakan dalam rumah tangga.

    Secara garis besarnya pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :

    1. Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.
    2. Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol, bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene, LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE = high density polyethylen, PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.
    3. Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG).

    PRINSIP PEMROSESAN GAS BUMI

    Penggunaan utama gas alam adalah sebagai bahan bakar (fuel) dan bahan baku industri petrokimia (feedstock) semisal dalam industri pupuk. Ada tiga prinsip dalam pemrosesan gas alam :

    a. Purifikasi (pemurnian)

    b. Separasi (pemisahan)

    c. Liquefaction (pencairan

    Zat Pengotor

    Sejumlah zat pengotor dalam konsentrasi yang cukup tinggi bisa menurunkan kualitas produk dan menimbulkan permasalahan lingkungan. Komponen –komponen tersebut antara lain :

    Ø Hidrogen

    Meski jarang sekali ada dalam konsentrasi yang besar, hidrogen tetap harus dihilangkan sehingga konsentrasinya menjadi serendah mungkin

    Ø Oksigen

    Konsentrasi maksimum oksigen yang diperbolehkan adalah 1.0 % volume pada sales gas. Jika konsentrasi oksigen mencapai level 50 ppmv maka akan menimbulkan beberapa permasalahan sebagai berikut : menyebabkan korosi perpipaan dengan adanya air, bila bereaksi dengan amina pada proses gas treating akan membentuk garam yang stabil, bila bereaksi dengan glikol akan membentuk senyawa asam yang korosif, berekasi dengan hirokarbon selama proses high temperature regeneration akan membentuk air, yang akan mengurangi efektivitas dari proses ini, pada konsentrasi yang rendah, oksigen bisa dihilangkan dengan nonregenerative scavengers. Untuk konsentrasi yang lebih tinggi bisa digunakan metode katalitik.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    'Liga Inggris Prioritas Utama Chelsea'

    Monday, 11 January 2010 21:52

    BeritaBola.com: London - Chelsea memang belum pernah sekalipun menjuarai pentas Liga Champions. Meski berhasrat kuat untuk memenanginya, Frank Lampard bersikeras juara Premier League masih menjadi prioritas utama timnya.

    Kenangan manis dengan menjadi finalis Liga Champions 2007/08 bisa jadi motivator Chelsea untuk kembali ke tahta tertinggi sepakbola Eropa, walaupun ketika itu mereka dikalahkan Manchester United.

    Rekam jejak Chelsea di ajang Liga Champions musim ini tergolong memuaskan. Berada di grup D bersama Porto, Atletico Madrid dan APOEL Nicosia, skuad Carlo Ancelotti keluar sebagai juara grup dengan nol kekalahan.

    Di babak 16 besar, Chelsea akan ditantang Inter Milan. Apabila mampu melampaui fase knock out itu, jalan menuju babak final semakin terbuka.

    Meski merasakan dahaga gelar Eropa, hal itu tidak sepenuhnya menghapus kelaparan The Blues pada gelar Premier League. Pasalnya, sejak meraja pada 2005 dan 2006 hingga kini Chelsea belum juga dapat mengangkat trofi Liga Inggris.

    "Liga Champions tentu saja adalah sesuatu yang saya ingin menangi setidaknya satu kali dalam karir saya. Tapi bagi saya liga adalah hal yang membutuhkan konsistensi seperti yang kami tunjukkan beberapa tahun lalu," ujar Lampard seperti dikutip ESPN Star.

    Soal konsistensi, gelandang 31 tahun ini menyebut hal yang sama sebagai salah satu faktor pentung untuk menjuarai Liga Champions. "Kami dominan dalam dua tahun terakhir, namun Manchester United bermain fantastis dalam tiga tahun. Ada perasaan dalam diri para pemain bahwa kami ingin berada selangkah lebih jauh dan mendapatkan konsistensi di liga, baru kemudian ke Liga Champions."

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Diberdayakan oleh Blogger.

    Followers

    Chelsea FC